Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » , » Adobe Premiere ProModul video editing

Adobe Premiere ProModul video editing

Posted by Cara Belajar Editing Video on Thursday, November 1, 2012

Pemahaman Gambar Bergerak -  Sadarkah kita bahwa ketika menonton film, pada dasarnya kita terkena pengaruh ilusi? Ilusi yang dimaksudkan di sini adalah ilusi terhadap salah satu indera kita, yaitu mata. Film sebenarnya merupakan rangkaian bingkai-bingkai gambar diam. Masing-masing bingkai merekam perubahan yang terjadi pada subjek. Setelah diputar dengan kecepatan di atas 20 bingkai per detik, kita tidak dapat mendetaksi perpindahan antarbingkai tersebut. Terjadilah ilusi di otak kita


Standar Film Video Dunia 

Nah, di bidang perfilman dan video ada tiga standar kecepatan putar tiap detiknya (frame per second-fps). Standar tersebut adalah:
Standar Kecepatan Putar Negara Kualitas gambar/resolusi
PAL 25 fps Indonesia, China, Australia, Uni- Eropa. VCD (MPEG1) 288 X 352 DVD (MPEG2) 720 X 576
NTSC 29,97 fps Amerika, Jepang,
Kanada, Meksiko,
Korea.
VCD (MPEG1) 240 X 352
DVD (MPEG2) 720 X 480
SECAM 25 fps Perancis, Timur-
Tengah, Afrika

 ProModul video editing

Secara prinsip, semakin besar resolusinya, maka semakin bagus pula kualitas gambarnya, namun semakin besar ukuran file videonya. Semakin besar kecepatan putar, semakin mulus/halus gerakan dalam film.

Format File Video Digital

Lalu apa itu MPEG? MPEG hanyalah salah satu metode kompresi
untuk memperkecil ukuran file video. Metode MPEG ini menghilangkan
informasi file yang mirip antara bingkai yang berdekatan, jadi hanya
memakai salah satunya. Dengan metode ini, file video jadi relatif
kecil, tetapi kualitas gambar dapat dipertahankan. Contoh metode
kompresi video yang lain adalah Intel Indeo, Quick Time, dan lainnya.
Maka, kita kenal dengan istilah codec (compressor-decompressor).
Hasil metode kompresi MPEG adalah file berekstensi MPG.

Sementara itu, Mov adalah format video hasil metode kompresi Quick
Time. Ada pula format file video tanpa kompresi yang sering kita
dengar, yaitu AVI. Untuk keperluan streaming video via internet,
akhir-akhir ini kita mendengar format MPEG4 yang semakin populer.
Mengapa kualitas film DVD lebih bagus dari VCD? Ya, terang saja!
Kepingan VCD memiliki daya tampung sebesar 700 Mega byte.

Sementara itu, keping cakram DVD berkapasitas Giga Byte. Baru-baru
ini bahkan muncul DVD dual layer yang berkapasitas 8 Giga Byte.
Dengan ruang yang begitu lapang tersebut, kita tidak perlu mengompresi
file video yang akan kita simpan dalam media rekam

Film, Video Analog, dan Video Digital

Apa perbedaan antara film, video analog, dan video digital? Film
menggunakan media rekam pita 8 mm dan memerlukan pemrosesan
laboratorium untuk mengubah image laten di pita seluloid tersebut
menjadi image yang sifatnya permanen. Sama dengan pemrosesan
film di bidang fotografi analog. Metode penyajian/presentasinya pun
berbeda dengan video. Film memerlukan ruangan yang gelap total.

Sementara itu, video analog menggunakan media rekam berupa pita
magnetik. Cahaya dan suara diubah oleh sensor (CCD-Charge
Coupling Devices) menjadi gelombang elektromagnetik analog menurut
frekuensi dan amplitudonya. Format data analog ini memang lebih

kaya nuansa” dibandingkan dengan data digital. Akan tetapi, karena
setiap kali harus bergesekan dengan head player, maka akan semakin
banyak dinodai noise. Begitu pula, perekaman kembali ke generasi
berikutnya selalu disertai dengan penurunan kualitas. Format media
rekam analog berupa kaset yang sering kita jumpai antara lain VHS,
S-VHS, Beta, serta Hi-8.

Lain halnya dengan data video digital. Di sini hanya dikenal angka 0
dan 1. Mati atau hidup sebagai komponen data digital. Nuansa data
digital memang tidak sekaya format analog, tetapi tidak akan mengalami
penurunan kualitas jika dilakukan perekaman ulang. Namun,
hati-hati.... ”rusak sebagian” pada data digital berarti ”rusak
keseluruh data”. Kerusakan informasi 0 dan1 pada satu bagian data
menyebabkan seluruh data tidak dapat diakses. Kaset umum yang
digunakan untuk merekam video digital saat ini antara lain Digital8
(Sony) dan MiniDV

Linear dan Non-Linear Video Editing

Penyuntingan video analog sering disebut sebagai linear video editing.
Mengapa? Sebab perubahan yang dilakukan pada satu bagian rekaman
mengharuskan penyusunan ulang dan perekaman ulang
secara keseluruhan. Untuk menciptakan transisi antar-sambungan klip
saja diperlukan minimal dua player video (VTR).
Kini dengan sebuah PC dan perangkat lunak komputer kita dapat
menggeser-geser klip, membatalkan langkah penyuntingan, mengulang
perintah dengan leluasa. Asal masih memiliki file project-nya,
kita dapat menyusun ulang atau mengubah rekaman dengan leluasa,
tanpa memulai dari awal..

Kebutuhan Hardware PC video editing

Ukuran file video yang begitu besar tentu memerlukan dukungan
perangkat keras (hardware) yang memadai agar proses penyuntingan
dapat berjalan efektif dan efisien. Sebagai gambaran, spesifikasi PC
yang kita perlukan adalah:
 Prosesor sekelas Intel Pentium dengan frekuensi 1 Giga Hertz
atau lebih.
 RAM minimal 256 mega byte (disarankan 512 mega byte atau
lebih).
 Kartu grafis (VGA) yang memiliki akselerator grafis dan mendukung
standar Direct X.
 Kartu suara (Sound Card) yang mendukung standar Direct X.Satu hard disk berkapasitas sekitar 80 GB dan kecepatan
putar 7200 rpm sebagai tempat menginstal sistem operasi
dan software penyunting video.
 Satu hard disk berkapasitas besar (sekitar 200 GB) untuk menyimpan
hasil-hasil penyuntingan video.

Frekuensi prosesor yang terlalu kecil akan menyebabkan
banyak frame/bingkai yang drop (tidak ter-capture) saat
pemindahan data video dari kamera ke PC. Akibatnya,
gerakan akan terlihat patah-patah dan tersendat-sendat.
Sementara, RAM yang terlalu kecil akan mengakibatkan
proses rendering video  berjalan sangat lama

Capture

Saat memindahkan data dari kamera ke PC kita memerlukan beberapa
perlengkapan. Jika kamera kita sudah berformat digital, maka
jenis koneksi adalah menggunakan standar firewire IEE1394 (slot dan
kabel firewire). Sementara jika kamera kita masih menggunakan
sinyal analog, kita masih menggunakan koneksi USB 2.0 dan tambahan

kabel RCA audio serta kabel S-Video.

Hardware berupa video capture card sangat membantu proses pemindahan
dan digitalisasi video ini. Jika motherboard PC kita sudah
memiliki slot firewire, maka kita tidak memerlukan tambahan
hardware ini. Namun, sering ditemui bahwa capture dengan bantuan
video capture card berjalan efektif dan efisien jika dibandingkan
capture dengan software penyunting video semata. Apalagi kebanyakan
produsen video capture card saat ini telah mem-bundle

software pengolah video

 full-version bersama dengan video capture
card. Hal yang patut diperhatikan adalah penentuan parameter
capture, antara lain standar video (PAL atau NTSC), kualitas audio
(standar untuk DVD adalah 44,1 Mhz), dan kualitas gambar (DV full
quality, AVI good, AVI better).
1.8 Tahap Ekspor/Perekaman Output

Setiap software penyuntingan yang memiliki video pasti memiliki hasil
penyuntingan dalam format standar miliknya, misalnya project untuk
Adobe Premiere Pro. Jenis file ini sering disebut file project. Nah, dari
file project inilah kita dapat mengonversi ke format-format yang lain,
seperti AVI, MPG1, serta MPG2. File MPG1 setelah dibakar ke dalam
VCD akan menjadi file DAT. File DAT inilah yang dapat dimainkan di

player-player rumahan.

Saat hendak merekam ke media rekam inilah kita harus menyesuaikan
ukuran file agar sesuai daya tampung media rekam, misalnya
VCD yang hanya 700 mb. Konsekuensinya, kalau file terlalu besar

dan ingin memasukkan dalam satu keping CD, file harus diturunkan
kualitasnya (dikomperesi). Alternatif kedua, pecah saja project menjadi
beberapa bagian dan direkam dalam beberapa keping CD. Tentu
tidak ada kesulitan jika kita menggunakan DVD atau DVD double layer
untuk merekam output penyuntingan. Kita tidak perlu menurunkan
kualitas gambar maupun suaranya.

Perlengkapan Lain video editing

Selain beberapa peralatan tersebut di atas, masih ada beberapa alat
tambahan yang diperlukan untuk proses editing video, yaitu CD Writer
(CD-RW Drive atau DVD-RW Drive), microphone, speaker, dan port
TV Out.
CD Writer digunakan untuk pemrosesan video editing yang paling terakhir
dalam bentuk kepingan CD.
Microphone biasanya diperlukan untuk memberikan kata-kata narasi
pada beberapa bagian video.
Speaker perlu disiapkan karena jika menggunakan speaker standar
komputer, maka kerusakan atau kualitas suara tidak akan terdengar.
Sedangkan port TV out diperlukan jika ingin menghubungkan komputer
ke layar.
selamat bekerja semoga berhasil

tutorial video editing


SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

Belajar video editing

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 
Copyright © 2014 Cara Belajar Editing Video. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger